INFOEKSPRES.COM – Lembaga Survei Political Weather Station (PWS) mengungkap sedikitnya tiga faktor utama mengapa Elektabilitas Calon Presiden Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kokoh dan makin naik di puncak survei.
Demikian kesimpulan hasil survei teranyar PWS bertajuk Perkembangan Elektabilitas Capres Cawapres dan Partai Politik Setengah Tahun Jelang Pemilu 2024, melalui virtual Zoom pada Kamis, 24 Agustus 2023.
“Pertama, faktor Jokowi Effect tidak dapat disangkal berperan besar mengangkat Elektabilitas Prabowo sehingga sulit terkejar oleh Ganjar Pranowo apalagi Anies Baswedan,” papar Peneliti PWS Shanty Waworuntu.
Meningkatnya tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi dan semakin tinggi approval ratingnya berdampak pada capres manapun yang dipersepsikan publik mendapatkan Endorsement Jokowi.
Baca Juga:
Sebanyak 84,7 Persen Rakyat Kecil Puas dengan Pemerintahan Prabowo, Diungkap Litbang Kompas
PDI Perjuangan Ungkap Alasan Megawati Soekarnoputri Bersedia Bertemu dengan Prabowo Subianto
“Berdasarkan hasil survei PWS, bagian terbesar publik atau 36,5% responden meyakini bahwa Presiden Jokowi memberikan Endorsement dan approval kepada Prabowo untuk menggantikan dirinya,” ujar Shanty Waworuntu.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Survei Litbang Kompas: Pemilih Jokowi yang Memutuskan Pilih Ketum Gerindra Prabowo Subianto Naik Signifikan
Kemudian, faktor kedua dipaparkan Shanty Waworuntu berasal dari internal Prabowo Subianto sendiri.
Mengapa demikian? Banyak pihak mengakui bahwa Prabowo Subianto merupakan sosok negarawan yang tulus dan total mengabdi untuk kepentingan dan persatuan nasional.
Baca Juga:
PDIP Sudah Legawa dengan yang Dilakukan Jokowi, Panda Nababan Tanggapi Ucapan Selamat Ulang Tahun
“Prabowo tampil sebagai Politisi yang humble dan tidak emosional menghadapi kritik,” kata Shanty Waworuntu.
“Berdasarkan analisis media monitoring yang dilakukan PWS, sentimen positif terhadap Prabowo terus menguat sementara negatifnya terus berkurang.” jelasnya.
Disamping itu, Prabowo Subianto juga dinobatkan sebagai Menteri dengan kinerja terbaik selama hampir kurang lebih empat tahun mengabdi dan duduk bersama di Kabinet Jokowi.
Faktor Ketiga, sebagaimana dikatakan Budiman Sudjatmiko, pasca Jokowi tangangan Global dan Nasional yang dihadapi Indonesia akan jauh lebih pelik dan kompleks.
Baca Juga:
PDI Perjuangan Ungkap Alasan Hasto Kristiyanto Siapkan Pledoi atau Pembelaan Dìri dalam 7 Bahasa
“Oleh karenanya, pasca Jokowi, Indonesia memerlukan Presiden dengan gaya kepemimpinan Strategis (Strategic Leadership) seperti Prabowo.” ujar Shanty.
Publik nampaknya cukup memahami ihwal kebutuhan akan kepemimpinan strategis ini sehingga banyak pihak pada Pemilu 2019 yang memilih Jokowi kini bergeser dan bermigrasi memberikan dukungannya pada Prabowo Subianto.***