Data FSVA 2024 Ungkap 62 Kabupaten/Kota Pada 2023 Masih Termasuk Wilayah Rentan Rawan Pangan

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 16 Oktober 2024 - 15:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Acara Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2024, di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama. (Dok. Dok. Bapanas)

Acara Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2024, di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama. (Dok. Dok. Bapanas)

INFOEKSPRES.COM – Sebanyak 62 kabupaten/kota pada 2023 masih termasuk wilayah yang rentan rawan pangan, jumlah ini turun dari 68 kabupaten/kota (2022), dan dari 74 kabupaten/kota pada tahun 2021.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Hal itu berdasarkan hasil perhitungan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan/Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Tahun 2024, terjadi perbaikan situasi ketahanan pangan di Indonesia.

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Sarwo Edhy menyampaikan dalam Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2024, di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama pada Selasa (15/10/2024).

Dia mengatakan, berdasarkan hasil perhitungan FSVA Indonesia 2024 jumlah wilayah rentan rawan pangan (prioritas 1-3) turun 12%.

Dikutip Pangannews.com, Sarwo menyebut capaian ini merupakan hasil dari sinergi dan kolaborasi lintas sektor di tingkat pusat dan daerah.

“Alhamdulilah berkat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam membangun ketahanan pangan, FSVA Tahun 2024 menunjukan bahwa jumlah daerah rentan rawan pangan tercatat sebanyak 62 kabupaten/kota atau 12 persen.”

“Jadi turun dari 74 kabupaten/kota, menjadi 68, sekarang turun lagi 12 persen menjadi 62 kabupaten/kota ,” ungkap Sarwo saat membacakan sambutan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kegiatan tersebut.

Lebih lanjut Sarwo mengatakan FSVA telah digunakan sebagai rujukan dalam penetapan lokus dan target intervensi program pengentasan daerah rentan rawan pangan.

Juga enurunan kemiskinan, penurunan stunting, dan program-program pembangunan ketahanan pangan yang bersifat lintas sektor.

Termasuk di dalam memberi rekomendasi penggunaan 20% dana desa untuk ketahanan pangan.

Dari berbagai intervensi yang telah dilaksanakan, terjadi perbaikan dari tahun ke tahun, kualitas ketahanan pangan nasional semakin membaik.

Di sisi lain, pada tingkat individu angka Prevelance of Undernourishment (PoU) tercatat turun menjadi 8,53% dari sebelumnya 10,21%.

Hal ini didukung dengan peningkatan konsumsi energi dari 2079 Kkl/kapita/hari menjadi 2088 Kkl/kapita/hari.

“Pada kesempatan yang baik ini saya juga mengajak semua pihak untuk mengambil peran dalam membangun masa depan agar setiap orang dapat meningkatkan hak atas pangan.”

“Pemerintah perlu mengintegrasikan hak atas pangan di seluruh kebijakan dan program sistem pangan untuk memastikan akses yang sama terhadap pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman,” tambahnya.

Selaras hal ini dalam kesempatan yang sama, Country Director World Food Programme (WFP) Jennifer Kim Rosenzweig mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kerawanan pangan dan kemiskinan.

Menurutnya salah satu keunggulan Indonesia dalam hal ini ialah komitmen yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan zero hunger atau mengakhiri kelaparan.

Bersamaan dengan soft launching FSVA 2024 ini, Jennifer berharap kerjasama ketahanan pangan antara WFP dengan NFA bisa terus dilanjutkan dan diperkuat.

Sehingga bisa menghasilkan data yang akurat, reliabel, dan terpercaya guna menghasilkan kebijakan pangan nasional yang tepat.

“Sejak dua dekade yang lalu kita bekerjasama untuk meningkatkan data-data ketahanan pangan di Indonesia.”

“Sebagai perwakilan dari WFP, merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk berjalan bersama pemerintah Indonesia dan melanjutkan kerjasama ini di tahun 2025, termasuk dalam penyusunan RPJMN,” ujar Jennifer.

Sementara itu dalam sesi panel, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo mengatakan FSVA juga menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan pangan melalui pemenuhan hak atas pangan.

Sebagaimana program Makan Bergizi Gratis yang akan digulirkan oleh pemerintahan mendatang, FSVA dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, untuk memenuhi hak masyarakat atas pangan.

“Salah satu hal yang bisa dianalisa untuk bisa mewujudkan apakah benar hak atas pangan itu dijalankan, kita bisa melihatnya pada saat pemerintah punya program yang namanya Makan Bergizi Gratis.”

“Itulah wujud dari sebuah intervensi pemerintah terhadap hak atas pangan untuk masa depan yang lebih baik,” ungkap Nyoto.

Sesuai tema Hari Pangan Sedunia 2024 yaitu Hak Atas Pangan untuk Kehidupan dan Masa Depan yang Lebih Baik (Right to Food for a Better Life and Better Future), Bapanas terus memperkuat data pangan untuk mendukung upaya intervensi terhadap target Sustainable Development Goals (SDGs).

Yakni pengentasan kemiskinan, penghapusan kelaparan, serta memastikan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Acara Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian Ketahanan Pangan yang diselenggarakan secara hybrid diikuti oleh kementerian/lembaga terkait.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Serta seluruh Dinas Pangan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, turut hadir sebagai narasumber perwakilan WFP Indonesia, Bappenas, Kemendagri, Kemenkes, dan Kemendes PDTT. ***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekonomi.com dan Infobumn.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Fokussiber.com dan Hallonesia.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita
Ini Dia, Dampak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 Persen ke 12 Persen Terhadap Kita-kita
Menuju Pasar Modal Digital: Universitas Baiturrahmah Siapkan Mahasiswa Jadi Generasi Investor Inovatif
Kongsi Media Lakukan Reposisi Harianindonesia.com, dari Portal Berita Nasional Jadi Media Ekonomi dan Bisnis
Prabowo Subianto Bentuk Lembaga Pengelola Investasi Non APBN Danantara dengan Merevisi UU BUMN
Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com Dukung Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi
Rilisbisnis.com Fokus Layani Publikasi Press Release di Media Ekonomi & Bisnis untuk Manajemen Reputasi
Kongsi Media Luncurkan Portal Bisnis Kengpo.com, Dukung Publikasi Sosial dan Promosi Usaha Komunitas
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 11:13 WIB

Kasus AKP Dadang Iskandar Tembak Kompol Ryanto Ulil, Begini Tanggapan Menko Polkam Budi Gunawan

Jumat, 22 November 2024 - 15:37 WIB

Kesan Saat Bertemu Prabowo Subianto, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer: Sebuah Keistimewaan

Rabu, 20 November 2024 - 15:56 WIB

Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil, Inilah Sejumlah Poin Pentingnya

Rabu, 20 November 2024 - 11:21 WIB

Pabowo Subianto dan Pemimpin 4 Negara MIKTA Sepakat untuk Cari Solusi Bersama untuk Tantangan Global

Rabu, 20 November 2024 - 09:11 WIB

Direktur Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Ditunjuk Jadi Anggota Divisi Humas SMSI

Senin, 4 November 2024 - 13:47 WIB

Berhentikan Karyawan dengan Tidak Hormat, Meutya Hafid, Bersih-bersih di Kememterian Komdigi

Rabu, 30 Oktober 2024 - 08:38 WIB

Kejagung Sebut Tak Ada Unsur Politisasi, Tom Lembong dan Charles Sitorus Tersangka Kasus Importasi Gula

Selasa, 29 Oktober 2024 - 10:51 WIB

Prabowo Optimistis Pendapatan Masyarakat Bisa Bertambah dengan Bergulirnya Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru