INFOEKSPRES.COM – Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk terus bekerja sama dalam pembuatan jet tempur.
Proyek kerja sama ini melambat akibat penundaan pembayaran oleh Indonesia.
Pembahasan tersebut berlangsung saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Korsel Cho Tae-yul dan Menlu Indonesia Retno Marsudi bertemu.
Meteka bertemu secara bilateral di sela-sela pertemuan para menlu G20 di Rio de Janeiro, Brazil.
Baca Juga:
Momen Prabowo Subianto Sapa dan Peluk Perwakilan PDI Perjuangan di HUT Partai Gerindra
Ada Pihak-pihak yang Berupaya untuk Memisahkan Dirinya dengan Jokowi, Begini Sikap Prabowo Subianto
Indonesia telah setuju untuk menanggung sekitar 20 persen dari proyek itu, yang bernilai 8,1 triliun won (sekitar Rp95,07 triliun)
Kerja sama diluncurkan pada 2015, untuk mengembangkan jet tempur KF-21 hingga 2026.
Baca artikel lainnya di sini : Polisi Limpahkan Berkas Perkara 12 Tersangka Kasus Produksi Film Porno ke Kejati DKI Jakarta, Salah Satunya Siskaeee
Sebagai imbalan atas penanggungan biaya tersebut, Indonesia akan mendapatkan satu prototipe KF-21 dan transfer teknologi.
Baca Juga:
Penyidik KPK Belum Tentukan Waktu Pemanggilan Japto Soerjosoemarno untuk Klarifikasi Barang Bukti
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Lihat juga konten video, di sini: Indikator Politik Ungkap Masyarakat Jawa Cenderung Coblos Prabowo – Gibran di Pilpres 2024
Indonesia telah menunda pembayaran selama hampir dua tahun. Sejauh ini, diperkirakan baru sekitar 278 miliar won (Rp3,2 triliun) yang sudah dibayarkan Indonesia.
Dengan demikian, tunggakan Indonesia bernilai hampir 1 triliun won (Rp11,7 triliun).
Baca Juga:
Mini Series “KITA”: Dokumentasi Perjuangan dan Dedikasi Pemain IBL
OMG Entertainment Hadirkan Grease The Musical: Rayakan Kejayaan Broadway di Jakarta!
“Sepakat melanjutkan kerja sama agar proyek kerja sama strategis kedua negara berjalan lancar dan mencapai hasil,” kata Kementerian Luar Negeri Korsel dalam rilisnya, Kamis, 22 Februari 2024.
Termasuk termasuk pengembangan jet tempur bersama serta partisipasi Korea Selatan dalam ‘pembentukan ekosistem mobil listrik’ Indonesia.
Selain itu, Retno dan Cho juga sepakat untuk bekerja sama dalam merevisi kuota impor Indonesia dan perjanjian penghindaran pajak berganda.
Sebagai upaya menciptakan lingkungan investasi bisnis yang lebih baik bagi perusahaan-perusahaan Korsel.*
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita entertainment Kontenberita.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Arahnews.com dan Bisnisnews.com