Lewat Digitalisasi Supply Chain Innovation, ID FOOD Siap Jaga Ketahanan Pangan Regional Asia Tenggara

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 23 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Holding BUMN Pangan ID FOOD siap berperan aktif untuk menjaga ketahanan pangan regional Asia Tenggara. (Pixabay.com/Daria-Yakovleva)

Holding BUMN Pangan ID FOOD siap berperan aktif untuk menjaga ketahanan pangan regional Asia Tenggara. (Pixabay.com/Daria-Yakovleva)

INFOEKSPRES.COM – Holding BUMN Pangan ID FOOD siap berperan aktif untuk menjaga ketahanan pangan regional Asia Tenggara.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menjalankan digitalisasi supply chain innovation guna meningkatkan akses dan mewujudkan inklusifitas bagi petani, peternak, nelayan, dan UMKM.

Hal tersebut disampaikan Direktur Supply Chain Management (SCM) dan Informasi Teknologi (IT) ID FOOD Bernadetta Raras di Jakarta, Rabu, (22/5/2024).

Menurutnya, digitalisasi menjadi poin utama untuk menjaga ketahanan pangan dan keberlanjutan pasokan serta distribusi pangan.

“Digitalisasi rantai pasok sangat penting terutama untuk memitigasi kondisi kedaruratan dan pembatasan, seperti yang pernah terjadi terjadi saat pandemi Covid-19 lalu.”

“Saat itu kondisi produksi pertanian dan pergerakan rantai pasok pangan global terhambat sehingga mengakibatkan kelangkaan stok dan fluktuasi harga,” ujarnya.

Menurut Raras, belajar dari pengalaman pandemi COVID-19 lalu, digitalisasi rantai pasok di sektor pangan harus terus diperkuat.

Baca artikel lainnya di sini : Penjelasan Istana Soal Presiden Jokowi yang Dipastikan Tak Hadir di Rakernas PDI Perjuangan

Seperti diketahui, di kawasan Asia Tenggara banyak petani dan pelaku usaha pangan menghadapi tantangan dalam menyampaikan produk mereka kepada konsumen.

Hal tersebut menyebabkan terbuangnya stok pangan/makanan dan hilangnya pendapatan.

Baca artikel lainnya di sini : Prakonvensi RSKKNI: Hilton Bandung Jadi Wadah Diskusi Penting bagi Jasa Keuangan

“Penataan rantai pasok yang baik melalui digitalisasi dapat membuka seluas-luasnya akses bagi pelaku usaha pangan untuk mendistribusikan dan menjual produknya.”

“Serta mengurangi foodloss and waste dengan penguatan rantai pasok dingin,” ungkapnya.

Raras dalam paparannya menyebutkan sejumlah langkah konkrit yang dilakukan ID FOOD untuk mendorong digitalisasi rantai pasok di Indonesia.

Pemaparan disampaikan pada forum Food Security In Southeast Asia, pada 4-7 Mei 2024, di Kuala Lumpur, Malaysia

Di antaranya pengembangan platform Marketplace Warung Pangan yang merupakan pasar digital untuk menghubungkan pelaku usaha atau pemasok offline ke online.

Warung Pangan telah banyak membantu menghubungkan petani lokal dengan toko-toko kecil. platform ini menawarkan berbagai layanan dari mulai transaksi hingga pengantaran.

Saat ini, jumlah mitra warung pangan tercatat lebih dari 10.000 UMKM tersebar di wilayah Indonesia.

Untuk menjaga integritas rantai pasok pertanian hulu-hilir, ID FOOD juga menjalankan program Makmur.

Program ini merupakan bentuk kolaborasi BUMN lintas sektor, di mana ID FOOD bertindak sebagai koordinatornya.

Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan intensif kepada para petani, seperti pendampingan budidaya pertanian berkelanjutan.

Juga pemanfaatan teknologi pertanian, pendanaan, keamanan melalui asuransi, dan kepastian penyerapan serta kepastian pasar.

“Program Makmur bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dengan target partisipasi sebanyak bagi 2,5 juta petani dan 300.000 ha lahan garapan pertanian.”

“Dari sisi produktivitas dan pendapatan, program Makmur diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani sekitar 10 persen dan pendapatan hingga 15 persen,” tuturnya.

Raras menambahkan, integrasi dan digitalisasi rantai pasok pangan yang dilakukan ID FOOD diharapkan dapat berkontribusi mengurangi beban logistik pendistribusian pangan.

Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Keuangan 2023, biaya logistik di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, yakni sebesar 23,5 persen PDB.

Dibandingkan dengan biaya logistik di Singapura sebesar 8 persen dan di Filipina sebesar 18 persen (sesama negara kepulauan).

Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau, merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Ada tantangan logistik yang kompleks. Faktor penyebab tingginya biaya logistik di Indonesia diantaranya jarak dan geografi, keterbatasan infrastruktur, tingginya biaya transportasi, dan kurangnya konektivitas,” paparnya.

Menurutnya, penguatan digitalisasi dan pemanfaatan teknologi rantai pasok dingin menjadi langkah terbaik untuk efisiensi biaya logistik.

Dengan turunnya biaya logistik maka harga pangan nasional akan lebih kompetitif.

Lebih lanjut Raras menjelaskan, selain digitalisasi dan pemanfaatan teknologi, penguatan rantai pasok pangan juga perlu didukung dengan pemenuhan regulasi seperti sertifikasi halal.

“Keamanan pangan tentunya juga berbicara tentang produk yang aman dikonsumsi dari aspek kepercayaan.”

“Dalam hal itu untuk masyarakat muslim produk yang akan dikonsumsi harus memenuhi kaidah halal,” tuturnya.

Sebagai negara muslim terbesar di kawasan Asia Tenggara, pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan sertifikasi produk halal.

Menurutnya, ID FOOD mendukung upaya pemenuhan rantai pasok halal dengan edukasi melalui pelatihan halal dan fasilitasi sertifikasi produk pangan halal mitra UMKM.

“Dalam aktivitas bisnis, pemerintah Indonesia juga menjaga agar seluruh proses produksi memenuhi kaidah halal.”

“Mengingat sertifikasi halal juga harus mencakup seluruh tempat penyimpanan, area pengantaran dan seluruh peralatan yang menyentuh bahan mentah makanan hingga disajikan kepada pelanggan,” papar Raras.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Bisnisnews.com dan Infoekbis.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini seputar dunia ekonomi, bisnis, energi, dan sumber daya mineral melalui Duniaenergi.com

Berita Terkait

Termasuk Franky Wijaya, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Gloɓal Ray Dalio
Investor Butuh Kepastian, Stimulus Pemerintah Bisa Jadi Katalis Pergerakan IHSG
PROPAMI 2025: Talkshow Eksklusif Pasar Modal Bersama Pakar Industri! Segera Daftar dan Ikuti Keseruannya!
Ramadan Kian Dekat, Komoditas yang Harus Diperhatikan Serius adalah Harga Minyak Goreng MinyaKita
Pengusaha yang Jual Pangan Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) akan Ditindak Satgas Pangan
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
CSA Index Februari 2025 Turun ke 56,3, Sektor Keuangan & Energi Jadi Andalan di Tengah Ketidakpastian

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 10:34 WIB

Termasuk Franky Wijaya, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Gloɓal Ray Dalio

Selasa, 4 Maret 2025 - 20:36 WIB

Investor Butuh Kepastian, Stimulus Pemerintah Bisa Jadi Katalis Pergerakan IHSG

Selasa, 4 Maret 2025 - 19:06 WIB

PROPAMI 2025: Talkshow Eksklusif Pasar Modal Bersama Pakar Industri! Segera Daftar dan Ikuti Keseruannya!

Kamis, 27 Februari 2025 - 09:10 WIB

Ramadan Kian Dekat, Komoditas yang Harus Diperhatikan Serius adalah Harga Minyak Goreng MinyaKita

Selasa, 25 Februari 2025 - 09:19 WIB

Pengusaha yang Jual Pangan Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) akan Ditindak Satgas Pangan

Berita Terbaru