INFOEKSPRES.COM – Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) pun akan bertemu secara resmi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Polri.
Tujuannnya untuk berkoordinasi dalam hal mendukung industri kreatif ini tetap berjalan kondusif.
“Kami dari asosiasi akan bertemu dengan Kemenparekraf juga pihak Mabes Polri di tanggal 8 (November) nanti untuk mengklarifikasi.”
“Dan tentunya mencari solusi agar industri yang saat ini sudah terbangun indah kemarin bisa tetap bertumbuh dan membanggakan,” kata Ketua Umum APMI Dino Hamid.
Baca Juga:
Termasuk Kapolda Jambi, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Angkat 10 Kapolda Baru
Termasuk Franky Wijaya, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Gloɓal Ray Dalio
Dino Hamid menyampaikan hal itu
dalam konferensi pers APMI di Jakarta, Kamis sore, 3 November 2022.
Dikutip Infoekspres.com dari media Femme.id, APMI mendapatkan banyak aduan dari para penyelenggara acara konser.
Bahwa pihak berwenang mengeluarkan beberapa aturan yang justru bertabrakan dengan konsep konser musik yang biasanya dilakukan.
Para pnyelenggara acara musik lainnya, kini banyak acara-acara serupa yang kesulitan untuk menyelesaikan perizinannya.
Baca Juga:
Investor Butuh Kepastian, Stimulus Pemerintah Bisa Jadi Katalis Pergerakan IHSG
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Semoga Allah Melimpahkan Rahmat-Nya kepada Keluarga Kita
Bahkan terancam batal mengingat tenggat waktu acara yang semakin dekat.
“Pihak yang berwenang juga mengeluarkan aturan-aturan yang semakin ketat,” kata Sekretaris Jenderal APMI Emil Mahyudin.
“Seperti adanya aturan yang tidak memperbolehkan acara konser musik dan festival itu di outdoor dan harus di indoor,” imbuhnya.
“Terus ada juga yang jam 6 sore acara konsernya sudah harus selesai,” kata Emil dalam konferensi pers APMI di Jakarta, Kamis sore, 3 November 2022.
Baca Juga:
Ramadan Kian Dekat, Komoditas yang Harus Diperhatikan Serius adalah Harga Minyak Goreng MinyaKita
Pengusaha yang Jual Pangan Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) akan Ditindak Satgas Pangan
Beberapa hal tersebut semakin diperketat kegiatan acara dan mempersulit berjalannya konser-konser.
Karenanya, pihaknya meminta masyarakat bijak menyikapi kasus konser “Berdendang Bergoyang” di Senayan, Jakarta beberapa waktu.
Diketahui, konser tersebut terpaksa dihentikan pihak kepolisian karena terjadi insiden di mana sejumlah penonton pingsan.
Penyebabnya, alur mobilisasi peserta konser tidak dapat bergerak dan akhirnya menyebabkan banyak korban pingsan.
Polda Metro Jaya menemukan fakta bahwa Event Organizer (EO) “Berdendang Bergoyang” menjual tiket untuk 21.000 orang.
Hal tersebut melebihi kapasitas Istora Senayan yang seharusnya hanya diisi 10.000 orang.***