INFOEKSPRES.COM – Konsep pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina S Gudono dikonsep dengan adat Jawa dengan festival budaya.
Ketua Panitia Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Erick Thohir mengatakan prosesi pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi salah satu upaya untuk kembali membumikan adat istiadat Nusantara.
“Kami ingin membumikan kembali acara pernikahan yang selama ini mulai Kebarat-baratan. Agar kembali ke adat istiadat Jawa,” kata Erick di Solo, Kamis 8 Desember 2022.
Bahkan dalam prosesi Ngunduh Mantu Kaesang-Erina diisi oleh proses adat yang berlaku di trah Mataram Islam. Adapun di Pura Mangkunegaran, akan dilangsungkan Tasyakuran.
Menteri BUMN itu mengatakan, rangkaian Festival Budaya tersebut didesain untuk mengajak keterlibatan warga Solo. Agar ikut hanyut dalam kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua pengantin.
Untuk itu, Festival Budaya ditempatkan di lokasi yang kerap dikunjungi warga Solo di akhir pekan.
Dengan 9 panggung hiburan berbasis kesenian tradisional, mulai dari gamelan hingga musik keroncong.
“Lokasi kirab pengantin yang akan dimulai dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran.”
“Ini akan menjadikan pesta rakyat dimana rakyat pun menjadi bagian, supaya Solo menjadi objek wisata,” ujarnya.
Erick pun menegaskan, budaya yang berkembang di setiap daerah, baik budaya daerah Solo maupun di daerah lain agar jangan sampai hilang.
Karena budaya lokal merupakan kekuatan Indonesia dalam mengembangkan wisata.
“Setiap Festival Budaya harus dicarikan jalan menuju keekonomiannya. Sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah Pop Culture Country,” ucapnya.
Terpisah Juru bicara Pernikahan Kaesang-Erina, Gibran Rakabuming berharap acara pernikahan Kaesang-Erina akan membawa dampak dan berkah masyarakat.
“Ya tentunya akan membawa dampak dan berkah bagi masyarakat luas, tukang becak, ojol, hotel, kuliner, semua dapat berkah,” ujar Gibran.
Pelaksanaan Festival Budaya di objek bersejarah Pura Mangkunegaran, telah mendapatkan dukungan dari Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X.
Bahkan ia memiliki visi untuk mengembangkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan.***